Kamis, 13 Mei 2021

Hari ini, kami merayakan Idul Fitri 1442 H, alhamdulillah, selamat Idul Fitri everyone, mohon maaf lahir dan batin yaa.

Semenjak pandemi, 2 tahun ini, Idul Fitri tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. It’s okay, it’s qadarullah, semoga ada kebaikan di dalamnya, aamiiiin.

Alhamdulillah aku sudah lulus kuliah, lulus september 2020 kemarin, dengan periode wisuda desember, walaupun diundur, dan aku tidak mengikuti seremonial itu. Seremonial dilaksanakan april 2021, tapi aku sudah kerja, wfh, dan kurasa tidak perlu ikut seremonial wisuda. Walau pun, jadinya aku tidak punya kenangan bagaimana diwisuda sarjana.

Selepas lulus, benar yang dikatakan welcome to the jungle. Karena otomatis aku hilang arah, tidak tau mau ke mana, tidak tau mau apa. Alhasil, aku menelan urat pekewoh dan maluku, mendampingi asrama SMPku dulu, karena waktu itu memang aku belum dapat kerjaan. Padahal dulu aku sangat sangat ingin tidak bekerja di sekolahku dulu, terutama SMP dan SMA, aku takut pada beban ekspektasi yang kupikul nantinya. Aku ingin bertemu orang baru, tanpa mengenalku, tanpa ekspektasi di awal. Tapi begitulah takdirnya, aku harus bisa berkompromi dengan diriku, beradaptasi dengan keadaan.

Alhamdulillah desember 2020 akhir, aku akhirnya dapat tawaran pekerjaan, setelah banyak loker yang kudaftari dari admin medsos, staf, apa pun itu 😂

Alhamdulillah dapat tawaran bekerja di suatu bimbingan belajar di Depok, Jabar untuk membuat soal dan editing soal matematika SD, cukup relate dengan tugas akhirku, yang berkaitan dengan membuat soal HOTS. MaasyaAllah 🙂

Kerja Wfh, awal awal tentu ini hal yang menyenangkan, dari yang bokek, bahkan ga punya kuota dan takut atau lebih tepatnya pekewoh minta uang ke orang tua, akhirnya punya uang yang cukup menghidupi diri sendiri dan berbagi sedikit dengan orang tua, alhamdulillah tsumma alhamdulillah.

Sayangnya, semakin ke sini semakin bosan dengan pekerjaan yang monoton, terlebih akhir-akhir ini pekerjaanku lebih ke editing, karena pembuatan soal SD sudah selesai. Satu hal yang menguatkanku adalah, ketika aku bertanya pada diri sendiri, “ta, apa makna kerja untukmu?” menurutku kerja adalah “komitmen, tanggung jawab”.

Walau pun begitu rasa bosan, rasa tidak bermakna masih sering kali muncul, terlebih aku merasa pekerjaanku ini prospek ke depannya tidak jelas, dan bisa jadi tidak ada istilah jenjang karier. It make me so sad. Serasa berjalan tanpa arah.

Belum usai dengan masalah pekerjaan dan hidup rutinitas yang berantakan, karena aku suka bekerja malam hari dan tidur pagi hari, tentu ibuku jadi sering mengomeliku, ditambah bapakku, ditambah mbakku yang baru pulang. Aku jadi merasa no ones understand me. Oo iya, belum selesai dengan masalah pekerjaan dan kehidupan, percakapan akhir akhir ini dengan sahabatku membuatku jatuh, sedih, dan frustasi, aku jadi merasa pertemanan kami fake atau palsu. Walau pun mungkin tidak begitu, tapi ini membuatku frustasi. Seolah-olah aku tidak bisa lagi memandang persahabatan ini sebagai persahabatan.

Akhir-akhir ini karena frustasiku aku mencoba berbagai app dengan berharap menemukan teman mengobrol. Berharap bisa berbincang dengan strangers. Kucoba app mich*t, abl* ternyata susah menemukan orang yang sefrekuensi, banyak diantara mereka ternyata adalah laki-laki yang mencari fwb (friend with benefit). Ini membuatku cukup trauma kalo bisa dibilang, kenapa kebanyakan dari mereka fokusnya ke situ yaa.

Akhirnya, hari ini memuncak, di idul fitri ini, kuhabiskan siang untuk tidur, tidak kemana mana, sungkem dengan bapak ibu pun hanya formalitas. Aku pun akhirnya memutuskan menguninstal WA, IG, dan app sosmed lainnya.

Tadi kuputuskan membuka yutup, mendengarkan ceramah ustad Abdul Somad dan ustad Hanan Ataqi, memberikan sedikit ketenangan, alhamdulillah. Setelah itu kulanjutkan mencuci baju yang sudah kerendam dari kemarin, ehe. Alhamdulillah.

Setelah itu kulanjutkan makan, dan ingin healing, teringat wordpressku yang sudah lama tidak kubuka, ahhh mari menulis, semoga bisa cukup melegakan hati yang penat ini, biasanya aku menulis jurnal, tapi tau sendiri kan, tulisanku mirip cekeran ayam, jadilah aku suka malas membukanya kembali, dan kadang menulis tanpa sadar. Harapannya dengan menulis di wordpress, aku lebih menulis dengan sadar dan dapat menjadi refleksi di kemudian hari, aamiiiin.

Sebelumnya aku berpikir bahwa di umur 23 tahun, dan masih single ini yang membuatku merasa kesepian dan frustasi, tapi setelah menuliskannya mungkin masalah utamanya lebih ke dua hal tadi, pekerjaan dan persahabatan. Lain kali mungkin aku akan membahas tentang rasa suka, maybe, dari aku yang tidak pernah pacaran, dan selalu merasa tidak ada laki-laki yang mendekati aku. Alasannya? Kalo di mich*at/abl* biasanya aku menjawab “I’m muslim”.

Bismillah, insyaAllah ada kebaikan di setiap yang telah Allah takdirkan, insyaAllah, insyaAllah.

#life #lifeaftergraduate #kerja #sahabat #cinta #depression #healing

Tinggalkan komentar